Selasa, 06 April 2010

harajuku

05/01/2008 - 21:29
Gayaku 'Harajuku'
Augusta B Sirait
Komunitas harajuku biasanya mengenakan pakaian yang cukup unik dan fashionable. Mulai dari gaya gothic, hip-hop, punk, sampai dandanan berkarakter anime (kartun animasi Jepang).
(iPhA/Wirasatria)
INNChannels, Jakarta - Beberapa orang mengatakan bahwa kepribadian seseorang juga bisa ditentukan dari gaya pakaiannya. Lalu bagaimana kepribadian anak muda di kota-kota besar di Indonesia yang kini makin meminati gaya berpakaian ala harajuku?
Harajuku sebenarnya nama sebuah tempat antara Shinjuku dan Shibuya di Tokyo, Jepang. Daerah itu adalah daerah nongkrong anak-anak gaul ibukota Negeri Sakura.
Mereka biasanya mengenakan pakaian yang cukup unik dan fashionable. Mulai dari gaya gothic, hip-hop, punk, sampai dandanan berkarakter anime (kartun animasi Jepang).
Maka muncullah istilah harajuku di Indonesia. Di Tanah Air gaya harajuku atau dandanan khas gaya anak muda Jepang sempat populer sejak munculnya grup duo Ratu.
Grup musik kaum hawa yang digawangi oleh Maia Ahmad ini sempat membuat gaya dandanan yang memadukan rok mini atau celana panjang ketat dengan gaya rambut warna-warni dan jenis sepatu unik. Gaya itu kini menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia.
Pada 29-31 Desember lalu sempat diadakan acara bertema Battle Of Harajuku di Pasar Festival, Rasuna Said Kuningan, Jakarta. Ada yang memakai baju robot seperti tokoh robot Sarivan dan Samurai. Acara ini pun termasuk sukses dalam pelaksanaannya.
"Ini ajang komunikasi tempat pecinta budaya Jepang seperti komunitas harajuku, komunitas pecinta musik Jepang (J-pop/J-rock), komunitas gamers, maupun penggemar manga (komik) dapat bertukar pikiran dan mengenal lebih dekat," jelas Ray Bachtiar Drajat.
Ketua panitia Battle of Harajuku ini juga menambahkan bahwa kegiatan yang dicetuskan sejak empat bulan yang lalu ini secara tidak disadari menjadi gaya hidup urban sebagian besar generai muda Indonesia.
"Kan ini hasil adaptasi dari beberapa kebudayaan juga termasuk Indonesia," ujarnya.
"Gue suka gaya harajuku karena asyik aja. Keren," jelas Alisa, seorang mahasiswi sebuah unversitas swasta di Jakarta.
Ia mengungkapkan bahwa sudah tiga tahun tertarik dengan dandanan harajuku girl ini. Alisa juga pernah ditertawakan oleh teman-temannya karena dandanannya yang dinilai cukup nyentrik ini.
Akan tetapi ia merasa cuek dan akhirnya merasa nyaman berpakaian ala harajuku.
"Gue jadi nambah temen di komunitas harajuku girls," jelasnya.
Di Amerika Serikat, gaya berpakaian harajuku semakin terkenal ketika penyanyi solo asal Amerika Serikat, Gwen Stefani, menggunakan jasa penari latar berpakaian ala harajuku girls di beberapa musik videonya.
Empat penari latar yang merupakan asli orang Jepang itu pun mempromosikan gaya berdandan ala remaja Jepang yang modis kepada masyarakat dunia di setiap konser musik Gwen Stefani di berbagai belahan dunia.
Memang dunia fashion tak pernah berhenti di suatu masa atau waktu. Ini tinggal bagaimana anda memilihnya. Kalau Anda merasa cocok, silakan memilih gaya berpakaian harajuku. [L1/P1]

resep

Ayam Sechuan

(istimewa)
MAKANAN tradisional China ini rasanya sungguh menggugah selera. Apalagi disantap bersama kacang mede goreng yang telah menyatu dalam menu ini.
Bahan-bahan:
- 250 gram fillet ayam, potong dadu
- 2 siung bawang putih, parut
- 2 cm jahe, parut
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 3 siung bawang putih, cincang kasar
- 1 buah pekak
- 1/2 buah paprika merah, potong kotak
- 5 buah cabai merah kering, potong 2 cm
- 2 sendok makan saus tiram
- 4 sendok teh kecap manis
- 1/2 sendok teh kecap asin
- 1/4 sendok teh lada hitam
- 1/4 sendok teh gula pasir
- 250 ml air
- 50 gram kacang mede goreng
- 1 sendok makan minyak, untuk menumis
Cara membuat:
- Lumuri ayam dengan bawang putih, jahe, garam dan merica. Diamkan 30 menit.
- Tumis bawang putih dan pekak sampai harum.
- Tambahkan paprika merah dan cabai kering. Tumis hingga layu.
- Masukkan ayam, aduk sampai berubah warna.
- Tambahkan saus tiram, kecap manis, kecap asin, lada hitam, dan gula pasir. Aduk rata.
- Tuang air, masak hingga meresap. Masukan kacang mede. Aduk rata.
- Masakan siap disajikan. [mor]

korea

Korsel Negara dengan Internet Terkencang
Budi Winoto

(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta - Pada dasarnya orang-orang di AS yang menciptakan internet tapi koneksi internet tercepat dan terbaik adalah di Korea Selatan. Mengapa Korea bisa sukses seperti itu?
Kecepatan broadband internet di Amerika Serikat hanya sekitar seperempat kecepatan di Korea Selatan menurut perusahaan pemantauan internet Akamai. Lebih buruk lagi, koneksi internet di AS lebih mahal dibandingkan dengan di Korea Selatan.
Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, biaya koneksi internet paling lambat di AS adalah sekitar US$45,50 per bulan. Di Korea Selatan, untuk koneksi yang jauh lebih cepat membutuhkan biaya US$17 lebih murah per bulan. Rata-rata tagihan broadband di Korsel adalah sekitar US$28,50.
Mengapa internet di Korea Selatan bisa lebih cepat dan lebih murah? Negara yang memiliki koneksi internet cepat dan murah cenderung memiliki lebih banyak pemain. Sementara dari sisi budaya, Korea sangat terhubung di mana lebih dari 94% orang memiliki koneksi berkecepatan tinggi.
Pemerintah Korea Selatan telah mendorong rakyatnya untuk memiliki komputer dan mendorong koneksi internet berkecepatan tinggi melalui subsidi harga bagi yang berpenghasilan rendah dan yang secara tradisional sulit tersambung.
Salah satu program misalnya, menghubungkan ibu rumah tangga dengan broadband sekaligus mengajari mereka cara memanfaatkan web dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Orang tua di Korea yang cenderung menempatkan nilai tinggi pada pendidikan, melihat koneksi sebagai kebutuhan bagi pendidikan anak-anak mereka, kata Rob Atkinson, presiden Yayasan Inovasi Teknologi & Informasi.
Budaya itu menjadikan warga Korea menuntut bisa lebih terpuaskan dengan koneksi internet yang cepat, katanya. Permintaan itu pada gilirannya mendorong perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan sambungan internet.
Korea juga menerapkan ‘jaringan terbuka’ untuk menciptakan koneksi internet murah dan cepat. Padahal sistem itu masih menjadi perdebatan kuat di dunia telekomunikasi.
Ide dibalik sistem ‘terbuka’ ini pada dasarnya menyangkut biaya, di mana penyedia layanan broadband harus berbagi kabel yang membawa sinyal internet ke rumah-rumah penduduk.
Perusahaan yang membangun jaringan ini biasanya menentang berbagi. Sejumlah pemerintah, termasuk Korea Selatan dan Jepang dan beberapa negara Eropa telah bereksperimen berbagi infrastruktur sebagai cara untuk menarik perusahaan baru bersaing di pasar broadband.
Negara seperti AS tidak mewajibkan penyedia layanan broadband untuk berbagi jalur mereka. Beberapa ahli mengatakan Korea yang relatif terbuka, sebagai salah satu alasan memiliki internet yang jauh lebih cepat dan lebih murah dibandingkan di negara lain.
“Yang paling penting adalah negara itu membuat jalan bagi perusahaan untuk masuk pasar broadband tanpa harus membayar sejumlah besar infrastruktur,” kata Faris.
Yang lebih menguntungkan Korea Selatan adalah jumlah penduduk yang padat dengan wilayah tidak terlalu luas. Hasilnya menjadi lebih mudah bagi negara itu untuk membangun infrastruktur.
Sementara kabel tembaga lebih banyak membawa sinyal broadband di bandingkan kabel serat optik. Padahal data dapat melakukan perjalanan lebih cepat pada kawat tembaga, tetapi semakin lambat jika jaraknya semakin jauh.
Korea Selatan sudah sejak 1990-an menetapkan prioritas untuk menjadi negara yang paling terhubung dengan tingkat melek internet tinggi. "Mereka membuat prioritas ini 10 tahun lalu dan mereka sudah benar-benar melaksanakannya," kata Atkinson dari ITIF, lembaga think tank kebijakan internet.
Korea Selatan masih empat sampai lima tahun di depan AS menyangkut kebijakan broadband, bahkan ketika negara adi kuasa itu mencoba untuk mengejar ketinggalan, kata Taylor Reynolds, seorang ekonom di OECD.
" Korea telah lama menjadi pemimpin dalam broadband dan broadband super cepat," katanya. "Pada kenyataannya, teknologi yang digunakan Korea empat sampai lima tahun terakhir adalah VDSL, dan itu adalah teknologi yang saat ini baru dipakai AT&T di Amerika Serikat,” katanya.
Namun kata Reynolds Korea mulai meninggalkan teknologi itu untuk menggapai pencapaian selanjutnya. Menurut sebuah laporan baru-baru ini oleh Berkman Center hal itu bisa membuat internet Korea Selatan 10 kali lebih cepat daripada sekarang.
Faris mengatakan rencana Korea jelas membantu mereka membangun broadband yang lebih cepat. " Korea mengambil langkah yang menentukan untuk mengembangkan internet di negeri itu, dan banyak uang pemerintah dilemparkan pada proyek itu,” imbuhnya. [mdr]

korea

Korsel Negara dengan Internet Terkencang
Budi Winoto

(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta - Pada dasarnya orang-orang di AS yang menciptakan internet tapi koneksi internet tercepat dan terbaik adalah di Korea Selatan. Mengapa Korea bisa sukses seperti itu?
Kecepatan broadband internet di Amerika Serikat hanya sekitar seperempat kecepatan di Korea Selatan menurut perusahaan pemantauan internet Akamai. Lebih buruk lagi, koneksi internet di AS lebih mahal dibandingkan dengan di Korea Selatan.
Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, biaya koneksi internet paling lambat di AS adalah sekitar US$45,50 per bulan. Di Korea Selatan, untuk koneksi yang jauh lebih cepat membutuhkan biaya US$17 lebih murah per bulan. Rata-rata tagihan broadband di Korsel adalah sekitar US$28,50.
Mengapa internet di Korea Selatan bisa lebih cepat dan lebih murah? Negara yang memiliki koneksi internet cepat dan murah cenderung memiliki lebih banyak pemain. Sementara dari sisi budaya, Korea sangat terhubung di mana lebih dari 94% orang memiliki koneksi berkecepatan tinggi.
Pemerintah Korea Selatan telah mendorong rakyatnya untuk memiliki komputer dan mendorong koneksi internet berkecepatan tinggi melalui subsidi harga bagi yang berpenghasilan rendah dan yang secara tradisional sulit tersambung.
Salah satu program misalnya, menghubungkan ibu rumah tangga dengan broadband sekaligus mengajari mereka cara memanfaatkan web dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Orang tua di Korea yang cenderung menempatkan nilai tinggi pada pendidikan, melihat koneksi sebagai kebutuhan bagi pendidikan anak-anak mereka, kata Rob Atkinson, presiden Yayasan Inovasi Teknologi & Informasi.
Budaya itu menjadikan warga Korea menuntut bisa lebih terpuaskan dengan koneksi internet yang cepat, katanya. Permintaan itu pada gilirannya mendorong perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan sambungan internet.
Korea juga menerapkan ‘jaringan terbuka’ untuk menciptakan koneksi internet murah dan cepat. Padahal sistem itu masih menjadi perdebatan kuat di dunia telekomunikasi.
Ide dibalik sistem ‘terbuka’ ini pada dasarnya menyangkut biaya, di mana penyedia layanan broadband harus berbagi kabel yang membawa sinyal internet ke rumah-rumah penduduk.
Perusahaan yang membangun jaringan ini biasanya menentang berbagi. Sejumlah pemerintah, termasuk Korea Selatan dan Jepang dan beberapa negara Eropa telah bereksperimen berbagi infrastruktur sebagai cara untuk menarik perusahaan baru bersaing di pasar broadband.
Negara seperti AS tidak mewajibkan penyedia layanan broadband untuk berbagi jalur mereka. Beberapa ahli mengatakan Korea yang relatif terbuka, sebagai salah satu alasan memiliki internet yang jauh lebih cepat dan lebih murah dibandingkan di negara lain.
“Yang paling penting adalah negara itu membuat jalan bagi perusahaan untuk masuk pasar broadband tanpa harus membayar sejumlah besar infrastruktur,” kata Faris.
Yang lebih menguntungkan Korea Selatan adalah jumlah penduduk yang padat dengan wilayah tidak terlalu luas. Hasilnya menjadi lebih mudah bagi negara itu untuk membangun infrastruktur.
Sementara kabel tembaga lebih banyak membawa sinyal broadband di bandingkan kabel serat optik. Padahal data dapat melakukan perjalanan lebih cepat pada kawat tembaga, tetapi semakin lambat jika jaraknya semakin jauh.
Korea Selatan sudah sejak 1990-an menetapkan prioritas untuk menjadi negara yang paling terhubung dengan tingkat melek internet tinggi. "Mereka membuat prioritas ini 10 tahun lalu dan mereka sudah benar-benar melaksanakannya," kata Atkinson dari ITIF, lembaga think tank kebijakan internet.
Korea Selatan masih empat sampai lima tahun di depan AS menyangkut kebijakan broadband, bahkan ketika negara adi kuasa itu mencoba untuk mengejar ketinggalan, kata Taylor Reynolds, seorang ekonom di OECD.
" Korea telah lama menjadi pemimpin dalam broadband dan broadband super cepat," katanya. "Pada kenyataannya, teknologi yang digunakan Korea empat sampai lima tahun terakhir adalah VDSL, dan itu adalah teknologi yang saat ini baru dipakai AT&T di Amerika Serikat,” katanya.
Namun kata Reynolds Korea mulai meninggalkan teknologi itu untuk menggapai pencapaian selanjutnya. Menurut sebuah laporan baru-baru ini oleh Berkman Center hal itu bisa membuat internet Korea Selatan 10 kali lebih cepat daripada sekarang.
Faris mengatakan rencana Korea jelas membantu mereka membangun broadband yang lebih cepat. " Korea mengambil langkah yang menentukan untuk mengembangkan internet di negeri itu, dan banyak uang pemerintah dilemparkan pada proyek itu,” imbuhnya. [mdr]

waww

akarta (ANTARA News) - "Fangare sunyinga Ternate" (Aku cinta Ternate) terucap bukan tanpa alasan.Tidak perlu rumus matematis untuk menjelaskan mengapa harus jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap bumi rempah-rempah; Ternate.

Bekas bandar rempah terbesar di Hindia Timur itu merupakan bagian terpenting sejarah abad pelayaran dunia.

Jejaknya tertinggal hingga kini dalam kebisuan benteng-benteng hingga bangkai kapal yang tenggelam ratusan tahun silam di laut-lautnya.

Inilah Ternate, sebuah negeri yang menjadi impian pelaut untuk menuju, sebuah negeri di Hindia Timur yang pertama di pijak oleh bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Seiring berjalannya waktu, ingatan dunia terhadap bumi Moloku Kie Raha (negeri dengan empat penguasa gunung) itu kian meredup.

Peristiwa kerusuhan di Maluku lebih dari 10 tahun silam turut menyumbang andil terhadap hilangnya citra Provinsi Maluku Utara sebagai destinasi yang aman dikunjungi wisatawan.

Namun, kini Ternate tengah membangun diri, berbenah menjadi kota pantai, dan siap didatangi wisatawan.

"Kami menawarkan wisata sejarah, wisata alam, dan wisata budaya," kata Kabid Pemasaran Disbudpar Provinsi Maluku Utara, Nurmina Saleh.

Dalam Sejarah
Ternate adalah buku sejarah paling tebal yang bila dikaji mampu menceritakan banyak hal yang belum terungkap.

Di kota seluas 43.000 km2 setidaknya ada 8 titik jejak sejarah mulai dari Benteng Oranje, Benteng Kalamata, Batu Angus, Benteng Kota Janji, Benteng Gamlamo, Benteng Tolukko, Makam Sultan Badaruddin II, dan Sumur Layang.

Jangan lupakan pula Pelabuhan Ahmad Yani, di mana di tempat itulah bangsa Portugis dan Belanda pertama menginjakkan kaki di bumi pertiwi.

Dari pelabuhan tersebut, sejarah kemudian tertoreh di Benteng Oranje yang dibangun pada 1607 oleh Gubernur Jenderal Belanda, Matelief de Jonge.

"Benteng ini pernah menjadi pusat pemerintahan VOC di bawah Gubernur Jenderal Jan Pieter Both sebelum kemudian dipindahkan ke Batavia," kata Staf Pemasaran Disbudpar Provinsi Maluku Utara, Azis Maumanda.

Benteng Kalamata adalah saksi sejarah yang lain. Bangunan itu dibangun Portugis pada 1540 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum Tidore.

Sedangkan Benteng Kota Janji adalah saksi bisu tewasnya Sultan Khairun di tangan Portugis yang membangun benteng tersebut pada 1522.

Eksistensi Portugis di Ternate sebenarnya bermula dari didirikannya bangunan bernama Benteng Gamlamo yang dibangun pada 1522 sebagai benteng pertama yang didirikan bangsa itu sejak kedatangan mereka pada 1515.

Portugis juga mendirikan bangunan pengintai di tepi pantai Ternate Utara bernama Benteng Tolukko pada 1545 yang kemudian direstorasi oleh Belanda pada 1610.

Dan jika ingin menyaksikan jejak kedahsyatan letusan Gunung Gamalama, maka Batu Angus adalah tujuan utama. Tepat di kaki Gunung Gamalama terhampar bebatuan hitam sisa letusan gunung itu pada 1673.

"Dulu bebatuan ini dianggap batu terkutuk tapi sekarang batu berkah karena hampir seluruh bangunan di Ternate menggunakan batu angus sebagai pondasinya," kata Azis Maumanda.

Batu Angus juga merupakan tugu peringatan dan makam tentara Jepang yang gugur dalam pertempuran melawan sekutu pada Perang Dunia II.

"Di sana pula ada Morotai sebuah tempat yang digunakan oleh Jenderal Sekutu Mc Arthur menyusun strategi perang," kata Azis.

Terpesona Pantai
Maluku Utara adalah negeri dengan gugusan pulau di mana hanya sekitar 396 pulau yang dihuni penduduk, selebihnya sekitar 800-an pulau tak berpenghuni dan lebih dari 1.100 pulau tanpa nama.

Pantas bila negeri itu siap memikat pelancong dengan pantai-pantainya yang mempesona. "Wisata bahari lebih sering menjadi tujuan utama wisman datang ke Ternate," kata Permaisuri Ternate Boki Ratu Nita Budhi Susanti.

Selain susur pantai yang memikat, snorkling dan diving adalah tawaran yang sangat sesuai untuk lautnya yang bening dan transparan layaknya kaca.

Di sana terhampar pantai berpasar putih Tobololo-Tabanga, Pantai Tolire Kecil, Pantai Bobane Ici, Pantai Kastela, dan Pantai Sulamadaha yang berhadapan langsung dengan Pulau Hiri.

Ingat pemandangan yang tergambar di pecahan uang seribu rupiah? Itulah Maitara dan Tidore yang terpapar demikian jelas di hadapan Ternate.

Ternate juga cantik lantaran dihiasi sejumlah danau. Di Ternate Selatan terhampar Danau Laguna. Dan tepat di bawah kaki Gunung Gamalama 18 km dari pusat kota terdapat Danau Tolire Besar.

Banyak yang mencoba melempar batu ke tengahnya namun tak satupun orang sanggup melakukannya. Tak jauh darinya tampak Danau Tolire Kecil yang berdampingan dengan Pantai Sulamadaha.

Wilayah itu sarat dengan budaya dan adat yang unik. Bambu Gila telah demikian kondang, tarian dengan bara api dan kemenyan yang melambangkan kebersamaan masyarakat Ternate.

Di luar itu masih ada tarian istana Dadansa, Masjid Sultan Ternate, Kedaton dan Museum Sultan Ternate, Genta Maria, Gereja Katholik Santo Willibrordus, Klenteng Sen Mun Yan, dan pohon cengkeh tertua di dunia; Cengkeh Afo yang bergaris tengah 198 m.

Jadi tak perlu bertanya mengapa "fangare sunyinga Ternate". Sebab terlampau mudah untuk jatuh cinta bila singgah ke bandar rempah Hindia Timur; Ternate.(H016/A038)