Jumat, 20 Juli 2012

Konsep Esensial Geografi

Dalam ilmu geografi yang kita pelajari ini terdapat 10 konsep geografi yang akan kita bahas. 10 konsep geografi tersebut antara lain adalah (1) konsep lokasi, (2) konsep jarak, (3) konsep keterjangkauan, (4) konsep pola, (5) konsep morfologi, (6) konsep aglomerasi, (7) konsep nilai kegunaan, (8) konsep interaksi/interdependensi, (9) konsep diferensiasi area dan (10) konsep keterkaitan ruang.
1. Konsep Lokasi
Konsep ini merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Konsep lokasi ini terbagi menjadi dua yaitu :
  1. Lokasi Absolut yaitu lokasi suatu tempat dipermukaan bumi yang selalu tetap dan tidak pernah berubah, lokasi absolut ini selau terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh : wilayah indonesia memiliki wilayah absolut 950 BT – 1410 BT dan 60 LU – 110 LS. Hal ini berarti tempat yang memiliki Lintang dan bujur tersebut di atas hanyalah negara Indonesia.
  2. Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain yang ada disekitarnya sehingga suatu waktu bisa berubah. Sebagai contoh : rumah Titis ada di sebelah timur hutan, pada suatu ketika hutan ditebang dan digantikan dengan mall , maka rumah Titis tidak lagi berada disebelah timur hutan tetapi berubah menjadi di sebelah timur mal sekalipun letak astronomisnya tetap.
Lokasi suatu tempat juga terkait dengan fenomena geosfer yang terjadi di sekitarnya sebagai contoh:
  1. Lokasi pantai memiliki nilai tinggi untuk pariwisata Sebuah rumah yang bagus memiliki nilai yang rendah apabila berdekatan dengan kuburan (gangguan psikis), stasiun kereta api, lapangan terbang, terminal (polusi suara) atau daerah industri (polusi).
  2. Di daerah dingin orang harus berpakaian tebal.
2. Konsep Jarak
Konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan , sebagai contoh :Harga produksi pertanian menjadi lebih mahal bila harus diangkut ke pasar yang jauh letaknya. Nilai tanah akan semakin mahal bila semakin dekat dengan kota atau jalan raya.
Nursid Sumaatmadja, adalah tokoh geografi Indonesia yang memantapkan geografi sebagai ilmu yang memiliki nilai pendidikan (edukasi) dan nilai keagamaan (religius) . contoh konsep jarak yang lain adalah, misalnya jika ditempuh dengan kendaraan dan kecepatan yang sama jarak antara Semarang – Jakarta akan ditempuh lebih lama dibandingkan dengan jarak Semarang – Kendal.
3. Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan (accessibility) tidak selalu berkaitan dengan jarak, akan tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat di pakai. Rintangan medan yang berupa rangkaian pegunungan, hutan lebat, rawa-rawa atau gurun pasir yang luas merupakan contoh penyebab suatu tempat kurang dapat di jangkau dari tempat lain. Faktor sosial yang berupa bahasa, adat istiadat, serta sikap penduduk yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat pula dijadikan faktor penyebab kurang terjangkaunya suatu tempat.
Sebagai contoh: Surabaya-jakarta bisa ditempuh dengan pesawat, kereta api atau bus. Surabaya-Madiun dapat ditempuh dengan mobil atau kereta api. Surabaya–Pacitan dapat ditempuh dengan mobil. Semakin sedikit halangan yang ada untuk menuju suatu tempat maka bisa dikatakan bahwa tempat tersebut memiliki keterjangkauan yang tinggi.
4. Konsep Pola
Pola ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal).
  1. Pola pemukiman di tepi pantai berkait terhadap bentukan pantai, pola aliran sungai berhubungan dengan jenis batuan, struktur geologi dan tanahnya. Contoh pola aliran sungai trellis terbentuk di daerah pegunungan lipatan pola radial sentrifugal terdapat di daerah vulkan atau gunung yang berbentuk kerucut.
  2. Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya. Contoh pemukiman di daerah kalimantan umumnya mengikuti tepi aliran sungai. Di daerah pegunungan umumnya polanya menggerombol.
5. Konsep Morfologi
Morfologi merupakan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk lahan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan dan ketersediaan air. Contoh daerah miring lahannya rawan terhadap erosi. Tanahnya tipis dibandingkan daerah landai.
6. Konsep Aglomerasi
Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis sehingga timbul daerah mewah, daerah kumuh, dan daerah campuran. Contohnya pada umumnya bentuk pedesaan memilih tempat-tempat yang datar dengan tanah yang subur serta dekat air. Tanah pertanian biasanya terdapat di daerah dataran aluvial yang subur.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Daerah wisata memiliki nilai yang berlainan bagi setiap orang. Oleh karena itu ada orang yang tidak pernah sama sekali mengunjunginya, ada yang kadang-kadang dan adapula yang sering mengunjunginya.
Daerah perkotaan memiliki nilai jual tanah yang tinggi dibandingkan daerah pedesaan.Bagi setiap orang suatu tempat bisa memiliki nilai kegunaan yang berbeda-beda. Bagi seorang petani tempat yang banyak memiliki rumput yang tebal memiliki nilai yang rendah karena jika akan menanam tanaman memerlukan waktu yang lama untuk membersihkan rumput dan akan mengurangi produksi pertanian serta menambah biaya penanaman, tetapi bagi seorang peternak suatu tempat yang banyak memiliki rumput adalah tempat yang memiliki nilai tinggi karena rumput tersebut dapat digunakan sebagai makanan ternak.
8. Konsep Interaksi/interdependensi
Interaksi merupakan hubungan saling atau timbal balik antar beberapa hal. Dalam geografi, interaksi ini dapat dicontohkan dengan adanya interaksi antara desa dengan daerah kota, dimana kota sebagai puasat perindustrian dan perdagangan yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat desa. Demikian sebaliknya desa menghasilkan bahan makan dan hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat kota sehingga hal ini akan menimbulkan interaksi antara desa dan kota.
9. Konsep Diferensiasi Areal
Diferensiasi area dimaksudkan bahwa antara satu tempat dengan tempat yang lain memiliki perbedaan, baik dalah hal sumber daya alam, sumberdaya manusia, atau pola pemukiman dan lain-lain. Misalnya pola perumahan padat, sedang, dan jarang sangat terkait dengan jumlah penduduk yang ada di daerah tersebut.
10. Konsep Keterkaitan Ruangan
Perbedaan potensi wilayah antara yang satu dengan yang lain akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya.

0 komentar:

Posting Komentar